Kamis, 12 April 2012

Apakah laminate floor itu dan permasalahan yang sering dijumpai apabila menggunakan produk laminate flooring

Bagi para kontraktor ataupun teman-teman di design interior mungkin produk laminate floor sudah tidak asing lagi bagi anda. Akan tetapi untuk orang awam mungkin masih banyak yang belum mengetahui produk laminate floor ini.


Laminate flooring seperti yang saya kutip dari Wikipedia, ensiklopedia bebas:


 " Laminate flooring (juga disebut ubin kayu mengambang di Amerika Serikat dan Kanada ) adalah multi-lapisan sintetis lantai produk digabungkan bersama dengan laminasi proses. Laminate flooring mensimulasikan kayu (atau kadang-kadang batu ) dengan fotografi applique lapisan di bawah lapisan pelindung yang jelas. Lapisan inti biasanya terdiri dari resin melamin dan papan serat bahan . Ada Standar Eropa No 13329:2000 menetapkan laminasi penutup lantai persyaratan dan metode pengujian.

Laminate flooring telah tumbuh secara signifikan dalam popularitas, mungkin karena mungkin lebih mudah untuk menginstal dan memelihara dari permukaan yang lebih tradisional seperti lantai kayu keras . Ini juga mungkin memiliki keuntungan dari biaya kurang untuk membeli dan membutuhkan keterampilan kurang untuk menginstal dari bahan lantai alternatif. Hal ini cukup tahan lama, higienis dan relatif mudah untuk mempertahankan Ini memiliki kelemahan yang terbuat dari plastik ( melamin resin ) yang berasal dari formaldehida dan karena biasanya dirancang untuk keperluan rumah tangga cahaya (AC1 - AC2) dapat kurang tahan lama dibandingkan lantai yang lebih konvensional, memiliki kehidupan mungkin kurang dari lima tahun (AC3) penggunaan domestik berat

Instalasi:
Lantai laminasi yang cukup mudah untuk DIY pemilik rumah untuk menginstal. Laminate flooring dikemas sebagai sejumlah lidah dan alur papan - ini bisa diklik satu sama lain. Terkadang dukungan lem disediakan untuk kemudahan instalasi. Lantai laminasi diinstal biasanya "mengambang" di atas lantai sub-di atas sebuah underlayment busa / film, yang memberikan kelembaban dan suara-pereduksi properti. Sebuah celah (1-10mm) kecil diperlukan antara lantai dan benda tidak bergerak seperti dinding, lantai ini memungkinkan untuk memperluas tanpa terhalang. pinggir (pinggir papan) dapat dihapus dan kemudian diinstal ulang setelah peletakan lantai selesai untuk selesai lebih rapi, atau trim manik-manik kecil dapat dipasang ke pinggir (pinggir papan). Pemotongan lihat di papan-papan biasanya diperlukan pada tepi, dan di sekitar lemari dan pintu masuk pintu."

Beberapa negara produsen laminate flooring yang beredar di pasar Indonesia saat ini adalah: China, Malaysia, Jerman, Austria, Amerika Serikat, dsb.
 
Harga yang ditawarkan pun bermacam-macam mulai dari Rp 100.000-Rp350.000 per m2. Adapun beberapa problem yang sering saya jumpai pada saat pemasangan laminate floor adalah:
  1. Lantai Acian / Plur semen tidak rata. Hal ini yang paling sering dijumpai oleh para installer sewaktu memasang laminate floor. Hampir semua proyek yang pernah saya pasang (kecuali dipasang diatas keramik) itu semuanya tidak rata. Penanggulangan yang tepat untuk mengatasi masalah ini adalah dengan menggunakan pe foam (2-3mm) untuk mengurangi ketidakrataan lantai acian. 
  2. Lantai Acian yang baru saja selesai dikerjakan dalam kurun waktu 1-2 hari. Dasar acian yang baru selesai akan memakan waktu 5-7 hari agar benar benar kering. Seringkali para kontraktor memaksakan untuk memasang laminate floor diatas acian yang masih lembab. Hal ini jika dipaksakan pasang maka akan berdampak 3-6 bulan kedepan dimana laminate floor bisa mulai bergelombang / tidak rata. Untuk mengatasi masalah ini apabila kontraktor tidak bersedia menunggu sampai acian itu benar benar kering maka kita dapat melapisi acian yang masih lembab dengan plastik cor yang ditutup rapat dengan plakban. lalu baru diatas plastik tersebut dilapisi pe foam dan baru dipasang laminate floornya. 
  3. Sistem pemasangan laminate floor adalah HARUS menyisihkan jarak 8-10mm antara laminate floor ke tembok / kusen pintu. Hal ini diperlukan agar laminate floor tidak saling mendorong pada saat pemuaian sehingga mengakibatkan sambungan antar keping yang tidak rata.                                       
    4.  Pemasangan plint yang terkadang tidak rapi akibat dari ketidakrataan tembok. Hal ini sering sekali kita jumpai dan biasanya installer yang dituding hasil pemasangannya tidak bagus. Lantai dan tembok memang sering menjadi masalah bagi installer laminate floor. akan tetapi hasil pasangan plint /skirting yang tidak rata akibat ketidakrataan tembok dapat diantisipasi dengan menambah sealant diatas permukaan yang bersentuhan langsung dengan tembok.



1 komentar: